This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

STIKES MATARAM

STIKES MATARAM

Selasa, 18 Oktober 2011

contoh SAP Kebidanan

contoh SAP Kebidanan

SAP Praktik Klinik

Mata Kuliah : KDPK
Pokok Bahasan :
Sub Pokok bahasan : memandikan bayi
Penempatan : Puskesmas Mergangsang
Hari/tanggal : jumat/ 3 juni 2011
Waktu : 06.45 WIB



I. Kompetensi Dasar:
Setelah mengikuti bimbingan ini mahasiswa diharapkan memiliki wawasan dan pemahaman tentang keterampilan dasar praktik klinik.
II. Indikator Ketercapaian:
a. Mahasiswa mampu melakukan persiapan memandikan bayi yaitu persiapan alat, ruangan dan pasien dengan benar pada saat melakukan perasat.
b. Mahasiswa mampu memandikan bayi dengan benar.
III. Kegiatan Pembelajaran :
1. Prosedur
Tahap Kegiatan Waktu
Kegiatan awal 1. Memberikan salam kepada mahasiswa
2. Melakukan apersepsi
3. Menanyakan mahasiswa langkah mana yang ingin di latih secara khusus dalam praktik klinik yang akan dikerjakannya.
4. Review langkah-langkah didalam penuntun belajar yang dianggap sulit oleh mahasiswa, yang akan dipraktikkannya.
5. Menentukan tujuan spesifik pembelajaran.
6. Membuat kontrak waktu dan kesepakatan tindakan yang akan dilakukan mahasiswa
7. Memberikan motivasi kepada mahasiswa. 4 menit
Kegiatan inti 1. Mengucapkan salam pada pasien
2. Memperkenalkan diri dan memperkenalkan mahasiswa sebagai bidan muda yang akan memeriksa pasien.
3. Melakukan pengamatan selama mahasiswa melakukan keterampilan dengan menggunakan cheklist atau penuntun belajar.
4. Mencatat kinerja mahasiswa dalam penuntun belajar selama pengamatan.
5. Memberikan komentar perbaikan hanya pada saat kenyamanan dan keamanan klien dipertaruhkan
6. Mengucapkan salam kepada klien setelah tindakan 8 menit
Kegiatan penutup 1. Memberi salam kepada mahasiswa
2. Menanyakan kepada mahasiswa tentang praktik yang barusan saja dikerjakan.
3. Meminta mahasiswa menyebutkan langkah-langkah yang telah dikerjakan dengan baik.
4. Meminta mahasiswa menyebutkan langkah-langkah yang menurutnya belum dikerjakan dengan baik atau sama sekali belum dikerjakan.
5. Memberikan pujian kepada mahasiswa atas tindakan yang telah dilakukan.
6. Memberikan saran spesifik untuk perbaikan sesuai dengan penuntun belajar.
7. Bersama mahasiswa menentukan tujuan/ goal praktik yang akan datang.
8. Mengucapkan salam. 3 menit

2. Metode
a. Bed side Teaching
3. Media : Instrumen/chek list keterampilan dan Job sheet
4. Alat :
1. Schort
2. Sarung tangan
3. Handuk
4. Waslap 2 buah
5. Sabun mandi
6. Shampo
7. Kapas DTT
8. Bengkok
9. Air hangat dalam bak mandi
10. Meja mandi yang dialasi perlah dan handuk
11. Pakaian bayi
12. pulpen dan buku catatan.
5. Evaluasi :
a. Lisan/Responsi
Lampiran :
1. Check list
2. Materi
3. Jobsheet





Mengetahui,
Pembimbing Akademik


(……………………….)









PROSEDUR PELAKSANAAN

NO LANGKAH-LANGKAH KEY POINT
1 Beritahu orang tua bayi tindakan yang akan dilakukan


Segala tindakan yang akan dilakukan harus kita informasikan kepada pasien/ keluarga
2 Siapkan alat dan bahan untuk memandikan bayi
Penempatan alat secara ergonomis
3 Siapkan ruangan


Tutup pintu dan jendela untuk mencegah terjadinya hipotermi

4 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih


Lepaskan semua perhiasan di tangan dan lakukan dengan tehnik 7 langkah
5 Pakai sarung tangan dan scort


Alat perlindungan diri
6 Letakkan bayi diatas meja mandi
Perhatikan keamanan dan kenyamanan bayi
7 Buka seluruh pakaian bayi

Lakukan dengan lembut, tetap jaga suhu tubuh bayi dengan menggunakan kain sebagai alas
8 Basahi waslap dengan air hangat

Gunakan waslap yang lembut, dan memastikan kehangatan air secara tepat
9 Seka bayi dengan waslap basah dari kepala, leher, dada, tangan, perut, punggung, kaki, bokong dan genetalia



Lakukan dengan urutan yang benar, gerakan yang lembut serta mantap
10 Basahi waslap dan beri sabun





Gunakan sabun secukupnya dan buat busa dengan waslap basah
11 Sabun bayi mulai dari kepala, leher, dada, tangan, perut, punggung, kaki, bokong dan genetalia


Lakukan dengan hati-hati, sabun jangan mengenai muka bayi
12 Angkat tubuh bayi dengan cara memasukkan tangan kiri kebawah leher bayi hingga pergelangan tangan berada dibawah leher, tiga jari berada dibawah ketiak kiri bayi dan ibu jari serta telunjuk dibagian bahu kiri. Tangan kanan memegang bokong bayi melalui kedua paha bayi

Keamanan agar bayi tidak mudah terlepas dari pegangan
13 Masukkan bayi kedalam bak mandi






Lakukan dengan hati-hati dan dengan posisi bayi setengah duduk
14 Bersihkan bekas sabun yang ada ditubuh bayi mulai dari kepala, leher,dada, tangan, perut dengan tangan kanan penolong

Pastikan tubuh bersih dari sabun
15 Telungkupkan bayi diatas tangan kiri, jari-jari dibawah ketiak kanan bayi
Bila dengan cara ini ada kesulitan bersihkan bagian punggung dengan posisi bayi terlentang
16 Bersihkan sabun yang ada ditubuh bayi mulai dari punggung, bokong, kaki dengan tangan kanan penolong
Pastikan tubuh bayi bersih dari sabun
17 Kembalikan bayi keposisi telentang
Pastikan bayi dalam posisi aman, agar tidak lepas dari pegangan saat diangkat
18 Angkat bayi dan letakkan diatas handuk bersih, lembut dan kering


Lakukan dengan cekatan
19 Keringkan tubuh bayi mulai dari kepala, leher, dada, tangan, perut, punggung, kaki, bokong dan genetalia

Lakukan dengan lembut dan urutan yang tepat
20 Bersihkan tali pusat dengan kapas DTT


Perawatan tali pusat dengan membersihkan menggunakan kapas yang dicelupkan air DTT
21 Kenakan pakaian bayi

Jangan biarkan bayi terlalu lama tanpa pakaian untuk mencegah kehilangan panas
22 Letakkan bayi dibox bayi/ditempat yang aman

Keamanan dan kenyaman bayi
23 Bereskan alat
Jaga kebersihan dan siap dipakai kembali
24 Buka handscond

Lakukan proses DTT
25 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk kering

Lakukan dengan 7 langkah
26 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Bukti asuhan, tanggung jawab dan tanggung gugat











DAFTAR TILIK
MEMANDIKAN BAYI
Nama Mahasiswa :
Kelas/semester :
Tanggal Penilaian :
Tempat :

PENILAIAN :
Nilai 0 (Nol ) : Perlu perbaikan
Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 1 (satu) : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu membantu atau mengingatkan
Nilai 2 (dua) : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai prosedur

Beri tanda ceklist (√)pada kolom penilaian
NO LANGKAH NILAI
0 1 2
1 Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
2 Menyiapkan alat dan bahan, membawa kedekat meja mandi:
Bak mandi berisi air hangat
Waslap
Sabun mandi
Handuk
Pakaian bayi
Kapas DTT
Bengkok
Sarung tangan
Scort
3 Menutup pintu dan jendela
4 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
5 Memakai sarung tangan dan skort
6 Meletakkan bayi di meja mandi
7 Membuka pakaian bayi
8 Membasahi waslap dengan air hangat
NO LANGKAH NILAI
0 1 2
9 Menyeka bayi dengan waslap basah dari kepala, leher, dada, tangan, perut, punggung, kaki, bokong dan genetalia
10 Membasahi waslap dan beri sabun
11 Menyeka dengan waslap yang telah diberi sabun mulai dari kepala, leher, dada, tangan, perut, punggung, kaki, bokong dan genetalia
12 Mengangkat tubuh bayi dengan cara memasukkan tangan kiri kebawah leher bayi hingga pergelangan tangan berada dibawah leher, tiga jari berada dibawah ketiak kiri bayi dan ibu jari serta telunjuk dibagian bahu kiri. Tangan kanan memegang bokong bayi melalui kedua paha bayi
13 Memasukkan bayi kedalam bak mandi dengan hati-hati dengan posisi setengah duduk
14 Membersihkan bekas sabun yang ada ditubuh bayi mulai dari kepala, leher,dada, tangan, perut dengan tangan kanan penolong
15 Menelungkupkan bayi diatas tangan kiri, jari-jari dibawah ketiak kanan bayi
16 Membersihkan sabun yang ada ditubuh bayi mulai dari punggung, bokong, kaki dengan tangan kanan penolong
17 Mengembalikan bayi keposisi telentang
18 Mengangkat bayi dan letakkan diatas handuk bersih, lembut dan kering
19 Mengeringkan tubuh bayi mulai dari kepala, leher, dada, tangan, perut, punggung, kaki, bokong dan
20 Membersihkan tali pusat dengan kapas DTT
21 Mengenakan pakaian bayi
22 Meletakkan bayi dibox bayi/ditempat yang aman
23 Membereskan alat
24 Membuka sarung tangan serta skort
25 Mencuci tangandengan sabun air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
26 Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

Nilai :........ x 100 =
52

DOSEN


(..….............……. )

sap asma

SAP ASMA

SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan           :  Penyakit ASMA
Sub Pokok Bahasan    :  Perawatan Penyakit Asma Anak
Sasaran                        :  Pengunjung  /  Keluarga  klien
Target                          :  Pengunjung / Keluarga klien
Waktu                         :  30 menit
Hari / Tanggal             :  Rabu , 5 Januari 2010
Tempat                        : Ruang 6
Penyuluh                     :  Mahasiswa Klompok 7 Sgd
  • Nama : I Putu Agus Indra Saputra
  • STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA
  • Nim : 1002055
  • Kls  :  1A

LATAR BELAKANG

Berdasarkan data WHO tahun 2006, sebanyak 300 juta orang menderita asma dan 225 ribu penderita meninggal karena asma di seluruh  dunia. Angka kejadian asma 80 % terjadi di negara berkembang akibat kemiskinan, kurangnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan fasilitas pengobatan. Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit asma di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat 20 persen untuk sepuluh tahun mendatang, jika tidak terkontrol dengan baik.  Hasil penelitian  International study on asthma and alergies in childhood pada tahun 2006, menunjukkan bahwa di Indonesia prevalensi gejala penyakit asma meningkat dari 4,2% menjadi 5,4%. Penyakit asma tidak dapat disembuhkan, namun dalam penggunaan obat-obat yang ada saat ini hanya berfungsi untuk menghilangkan gejala saja.
Selama asma menyerang, saluran napas akan mengalami penyempitan dan mengisinya dengan cairan lengket  yang diproduksi oleh dinding bagian dalam yang menyebabkan jalan udara menyempit dan mengurangi aliran keluar masuknya udara ke paru-paru. Pada asma kambuhan sering menyebabkan gangguan seperti sulit tidur, kelelahan, dan mengurangi tingkat aktivitas sehari-hari.
Walaupun asma merupakan penyakit yang dikenal luas oleh masyarakat, namun penyakit ini kurang begitu dipahami, sehingga timbul anggapan dari sebagian  perawat dan masyarakat bahwa asma merupakan penyakit yang sederhana serta mudah diobati dan pengelolaan utamanya dengan obat-obatan asma khususnya bronkodilator.
  • Berbagai faktor menjadi sebab dari keadaan ini yaitu adanya kekurangan dalam hal pengetahuan tentang asma, kelaziman melakukan diagnosis yang lengkap atau evaluasi sebelum terapi, sistematika dan pelaksanaan pengelolaan, upaya pencegahan dan penyuluhan, serta pengelolaan asma. Untuk meningkatkanpengelolaan asma yang baik, hal-hal tersebut di atas harus dipahami dan dicarikan pemecahannya.
Kondisi lingkungan juga sangat mempengaruhi timbulnya serangan asma, sehingga diperlukan penatalaksanaan lingkungan. Pengaturan rumah sehat yaitu keadaan rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari, saluran pembuangan air harus lancar, kamar tidur sebaiknya
sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu rumah (Husada, 2008).
Banyak penduduk Indonesia masih berpendidikan rendah sehingga pengetahuan tentang cara hidup sehat, menjaga kebersihan diri, kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi belum diketahui dengan baik. Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang diperoleh  dari pengalaman sehingga hal tersebut dapat memunculkan sikap terhadap nilai-nilai yang benar maupun salah, termasuk nilai kesehatan (Kusnoputranto, 2003).
Dengan pengetahuan yang benar, didukung perilaku dan sikap untuk melaksanakan hidup sehat, serta didukung oleh pelayanan kesehatan dan lingkungan yang sehat diharapkan dapat menurunkan kejadian diare di masyarakat khususnya pada balita.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan penyakit Asma pada anak, peserta penyuluhan diharapkan dapat mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan kematian karena penyakit Asma dapat  dicegah.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 
Setelah mendapatkan penyuluhan satu (1) kali diharapkan Peserta penyuluhan mampu :
  1. Menjelaskan pengertian Asma
  2. Menjelaskan Penyebab Asma
  3. Menjelaskan pencegahan penyakit Asma
  4. Menjelaskan Prinsip tatalaksana penderita Asma
  5. Menjelaskan Tatalaksana penderita Asma di rumah
  6. Mendemonstrasikan cara memberikan perwatan awal atau membuat obat alami
METODE
Ceramah,  demonstrasi dan tanya jawab

MEDIA
Brousur
KISI-KISI MATERI
  1. Pengertian Penyakit Asma
  2. Penyebab Asma dan Epidemiologi  Asma
  3. Pencegahan penyakit Asma
  4. Prinsip tatalaksana penderita Asma
  5. Tatalaksana penderita Asma di rumah
  6. Cara memberikan perwatan awal atau membuat obat alami

PENGORGANISASIAN
No
KEGIATAN
RESPON KELUARGA
WAKTU
1.
Pendahuluan
- Menyampaikan salam
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi
- Membalas salam
- Memperhatikan
- Memberikan respon
3 menit
2.
Penyampaian materi
a. Menjelaskan dan  menguraikan materi ttg:
-Pengertian Assma
-Penyebab Asma dan Epidemiologi  Asma
-Pencegahan penyakit Asma
-Prinsip tatalaksana penderita Asma
-Tatalaksana penderita Asma di rumah
b.Mendemonstrasikan  cara melakukan pencegahan awal
c.Memberikan kesempatan pada peserta penyuluhan untuk bertanya
d.Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang berkaitan dengan materi yang belum jelas
-   Memperhatikan penjelasan  dan demonstrasi dengan  cermat
- Menanyakan hal yang belum jelas
- Memperhatikan jawaban penyuluh
20 menit
3.
Penutup
- Tanya jawab (Evaluasi)
- Menyimpulkan hasil materi
- kontrak waktu selanjutnya
- Mengakhiri kegiatan (Salam)- Menanyakan hasil yang   belum jelas dan menjawab pertanyaan
- Menjawab salam penutup7 menit

SETTING TEMPAT
Letter I dengan penyaji di depan audience penyuluhan.


SUSUNAN ACARA PELAKSANAAN
  1. Pendahuluan
  2. Penyampaian Materi
  3. Penutup


METODE EVALUASI
Menanyakan pada peserta penyuluhan  tentang  :
  1. Pengertian Penyakit Asma
  2. Penyebab Asma dan  Epidemiologi  Asma
  3. Pencegahan penyakit Asma
4.   Prinsip tatalaksana penderita Asma
5.  Tatalaksana penderita Asma di rumah
6.   Cara memberikan perwatan awal atau membuat obat alami


REFERENSI
http://www.askep-askeb.cz.cc/2009/08/askep-asthma-bronkhiale.html
http://www.sabili.co.id/tibbun-nabawi/mengurangi-kekambuhan-asma
http://www.scribd.com/doc/37547761/15272284-Final-Paper-Asma
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/154/asma
http://manglufti.wordpress.com/2007/10/09/tips-untuk-penderita-asma/
http://www.bayisehat.com/immunization-mainmenu-36/173-penyakit-asma.html



MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian Penyakit Asma
Asma berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ”Asthma” yang berarti terengah-engah (Eng? ”panting”). Asma adalah penyakit kronis (berlangsung lama) yang ditandai oleh sesak napas disertai bunyi ngik-ngik (wheezing) dimana derajat keparahan setiap orang berbeda-beda. Pada saat serangan, yang terjadi adalah menyempitnya jalan napas kita akibat dari pengerutan bronkus yang menyebabkan udara sulit keluar masuk paru.
Penyebab dari asma belum sepenuhnya dimengerti. Namun faktor risiko yang dapat mencetuskan timbulnya asma adalah, allergen (zat yang menyebakan alergi), merokok, dan iritasi zat kimia. Asma tidak dapat disembuhkan, namun dapat di control dengan tata laksana yang tepat.
Gejala dan Tanda
Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik atau mengidimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.
Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngik-ngik pada saat bernafas.
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut.
Pada asma, terjadi 3 (tiga) jenis proses yang bersamaan, yaitu :
  • Peradangan (inflamasi) pada saluran nafas
  • Penyempitan saluran nafas (bronkokonstriksi)
  • Pengeluaran cairan mukus/lendir pekat secara berlebihan
Akibat dari tiga proses pada asma, maka pasien asma dapat mengalami kesukaran bernafas atau sesak yang disertai batuk dan mengi. Bentuk serangan akut asma mulai dari batuk yang terus-menerus, kesulitan menarik nafas atau mengeluarkan nafas sehingga perasaan dada seperti tertekan, serta nafas yang berbunyi. Umumnya serangan asma terjadi pada malam menjelang pagi hari.
Ciri-ciri Asma Pada Anak
- Batuk atau meninggi pada malam hari atau bisa juga terjadi pada musiman
- Ada riwayat alergi baik pada pasien atau keluarga
- Asma bisa juga karena adanya kelainan pada saluran pernafasan seperti halnya otot saluran nafas  mengkerut, saluran lendir menebal atau bengkak dan lendir lebih banyak yang kental dan lengket.
- Anak yang terkena asma biasanya sesak nafas dan nafasnya cepat. Sakit di bagian dada dan biru disekitar mulut serta susah berkata-kata.
2. Penyebab Asma

Etiologi
 Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma.
a. Faktor predisposisi
• Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus.
  1. Faktor presipitasi
    • Alergen
      Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
      1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
        Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
      2. Ingestan, yang masuk melalui mulut.
        Seperti : makanan dan obat-obatan.
      3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.
        seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.
    • Perubahan cuaca.
      Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga.
    • Stress.
      Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress / gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
    • Lingkungan kerja.
      Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.
    • Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.
      Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau aloh raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma.
Secara umum pencetusnya adalah:

  • Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila makanan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi dan inflamasi/peradangan.
  • Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami batuk-batuk.
  • Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
    • Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.
    • Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap rokok.
 tungau, serpih atau bulu binatang, spora jamur,
  • Cuaca(panas / dingin ).
  • Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat, SO2, dan polutan udara lain).
  • Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau manisnya buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.
  • Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
  • Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun kronik, dapat memudahkan terjadinya asma.
3 . Klasifikasi ASMA  sbb :
Derajat Gejala Gejala malam Faal paru
Intermiten Gejala kurang dari 1x/minggu
AsimtomatikKurang dari 2 kali dalam sebulanAPE > 80%Mild persistan-Gejala lebih dari 1x/minggu tapi kurang dari 1x/hari
-Serangan dapat menganggu Aktivitas dan tidurLebih dari 2 kali dalam sebulanAPE >80%Moderate persistan-Setiap hari,
-serangan 2 kali/seminggu, bisa berahari-
hari.
-menggunakan obat setiap hari
-Aktivitas & tidur tergangguLebih 1 kali dalam semingguAPE 60-80%Severe persistan- gejala Kontinyu
-Aktivitas terbatas
-sering seranganSeringAPE <60%


Serangan Asma dikatakan mengancam jiwa jika kesadaran penderita sudah menurun. Napasnya juga pendek-pendek, dan bibir serta kuku penderita tampak kebiruan. Gejala lainnya adalah APE sudah tidak dapat diperiksa lagi. APE dihitung dengan alat bernama Peak Flow Meter untuk melihat fungsi paru penderita. Saat itu, dalam darah penderita juga terlihat kadar O2 yang menurun, sementara CO2 meningkat.
4. AKIBAT DAN TATALAKSANA ASMA
Tata Laksana
Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan menghindari faktor-faktor pencetus asma dan menggunakan obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan asma secara cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan obat pelega saluran pernafasan seperti inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan serangan asma
Tindakan:
-   Pembekaman: pembekaman didahului dengan pijat refleksi secara umum, titik pembekaman yang dipilih adalah titik paru berhubungan dengan faktor sesak napasnya, titik jantung berhubungan kekuatan pembuluh darah dan titik hati berhubungan dengan alerginya. Pembekaman dilakukan 2 minggu sekali selama 3 bulan dilanjutkan sebulan sekali selama 6 bulan lalu 3 bulan sekali seterusnya..
-   Fisioterapi untuk otot-otot bantu pernapasannya agar tercapai relaksasi yang optimal, dilakukan sekali sebulan.
-    Lakukan olah raga ringan teratur dengan porsi 3 X seminggu 30 menit. Sekarang sedang dipopulerkan klub senam asthma. Senam asma bertujuan untuk membantu meningkatkan kesehatan pasien dan membantu menjarangkan kekambuhan.
-    Hindari asap rokok, terutama di ruangan tertutup. Hindari polusi udara dengan cara berangkatlah ke kantor pagi-pagi sehingga lalu lintas belum padat dan polusi udara masih ringan. Bekerjalah lebih awal dan mintalah kompensasi dari pimpinan untuk pulang lebih cepat agar terhindar dari kemacetan dan polusi yang berat di sore hari.
-    Bersihkanlah sumber-sumber debu yang biasanya ada di kipas angin, AC, kawat nyamuk, dan karpet dan jangan memelihara binatang piaraan.
Dengan tatalaksana yang tepat , penyakit asma dapat dikendalikan sehingga penderita dapat hidup
           secara normal, penata laksanaan terdiri dari 6 bagian:
1.Edukasi penderita
2.Menilai dan memonitor beratnya penyakit secara efektif dengan mengukur fungsi paru 3.Menghindari dan mengendalikan pencetus asma
4.Merencanakan pengobatan jangka panjang untuk pencegahan
5.Merencanakan pengobatan untuk serangan akut
6.Penanganan lanjut secara teratur
5.  Pencegahan penyakit Asma
Asma memang tak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan. Untuk bisa mengendalikannya, kita harus memahami hal-halsebagai berikut:
1.Pahami Seluk Beluk Penyakit Asma
    Asma bisa terjadi pada semua golongan dan lapisan usia. Sayangnya, gangguan ini tak dapat dihilangkan sama sekali. Namun demikian, asma dapat dikendalikan. Seseorang disebut penderita asma kalau ia sedang terserang asma atau kondisi asmanya tidak stabil sehingga memerlukan obat-obatan. Beda halnya dengan penyandang asma yang berarti sudah jarang terkena serangan (asma stabil) dan tidak lagi mengonsumsi obat-obatan. Tentu saja seorang penyandang bisa menjadi penderita kembali bila ia mengalami serangan akibat daya tahan tubuh yang menurun atau karena adanya faktor pencetus. fokus utama pengobatan asma bukan pada keluhan batuk atau sesak napasnya, tapi lebih pada peradangan atau inflamasinya. Dengan mengatasi inflamasi saluran napas maka derajat hiperreaktivitas saluran napas dapat terkontrol. Tak heran, bila pengobatan asma selalu dilakukan dalam jangka panjang, minimal 6 bulan, hingga yang bersangkutan dinyatakan stabil.
2. Kenali Berat Ringan Penyakit
Kita harus mengetahui klasifikasi atau derajat asma, sebelum melakukan tindakan yang lebih jauh. Derajat asma dapat dibagi berdasarkan frekuensi dan berat ringan gejala yang terjadi. Pengobatan tidak hanya dilakukan ketika serangan asma sedang berlangsung, tetapi juga saat tidak dalam serangan.Penderita asma dengan tipe intermiten (sangat ringan) yang kekambuhannya dalam 1 minggu kurang dari 1 atau 2 kali, tidak memerlukan pengobatan pencegahan. Namun, penderita asma dengan tipe persisten ringan, persisten sedang dan persisten berat, harus mendapatkan terapi pencegahan secara bertahap disesuaikan dengan klasifikasinya.
3. Hindari Faktor Pencetus
Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara penderita yang satu dengan lainnya).
Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan.
Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi, udara dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor pencetus tersebut.
4.Gunakan Obat Yang Tepat
sulit membuat kesimpulan progres pengobatan. Sebaliknya, pemeriksaan teratur akan memudahkan dokter melakukan evaluasi. Jika terdapat kemajuan, maka dosis obat pengontrol akan diturunkan hingga akhirnya tidak diperlukan lagi. Pemeriksaan berhenti saat kondisi penderita asma dinyatakan stabil. Yang dimaksud keadaan stabil adalah bila tidak ada lagi serangan, tidak ada lagi batuk malam hari, tidak ada lagi produksi lendir, dan aktivitas anak seperti berlari-lari tidak menimbulkan sesak.
5.Mengatasi Serangan Akut
Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan asma pada anaknya.
Berikut langkah-langkah yang dapat diambil:
* Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih hangat untuk diminum.
* Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
* Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.
Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya faktor lain, seperti status daya tahan tubuh anak sedang turun atau ada infeksi di dalam tubuhnya. Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering tidak menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan untuk selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana-mana.
6.Tingkatkan Kebugaran Fisik
Olahraga paling baik bagi anak penderita asma adalah berenang. Disamping melatih otot bantu napas, renang juga memberikan kelembapan udara ke dalam bronkus. Namun perlu diketahui, sebagian penderita asma bisa mendapat serangan setelah berolahraga. Akan tetapi olahraga tetap dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi kerja otot pernapasan dan memperbaiki fungsi pertukaran oksigen dan alveolus ke pembuluh kapiler. Oleh karenanya, olahraga bagi penderita asma perlu disesuaikan dengan derajat berat ringan penyakitnya. Sebelum mengajak si kecil berolahraga, konsultasikan dengan dokter pulmonologi anak Anda.
7.Alat Terapi Inhalasi Anak
Nebuliser jenis ultrasonik merupakan alat terapi inhalasi yang cocok bagi si kecil. Efektivitasnya, 20-30% obat akan masuk di saluran napas dan alveoli sedangkan 2-5% akan mengendap di mulut dan tenggorokan. Berkaitan dengan ini, terapi inhalasi bisa memiliki efek samping berupa iritasi mulut dan tenggorokan serta infeksi jamur di tenggorokan. Untuk mencegahnya, mintalah anak untuk berkumur setelah menggunakan obat. Alat terapi inhalasi lain yang dapat digunakan pada asma anak adalah: babyhaler dan volumatic. Pada anak yang lebih besar dapat digunakan MDI (metered dose inhaler) atau turbohaler.
6.  Prinsip tatalaksana penderita Asma
Pengobatan pada penyakit asma perlu dibedakan antara pengobatan jangka panjang untuk pencegahan asma dan pengobatan untuk serangan asma akut.
  1. Pengobatan Jangka Panjang Umumnya penderita baru datang ke dokter pada saat ada serangan asma.
Tujuan dilakukannya pengobatan asma jangka panjang, yaitu:
1.mengendalikan gejala asma, termasuk serangan pada malam hari (nocturnal),
2.mencegah eksaserbasi (serangan) asma dan kunjungan ke bagian awat darurat,
3.memelihara fungsi paru agar sedekat mungkin dengan nilai normal,
4.menjaga agar akivitas tetap normal, termasuk bermain dan berolah raga,
5.mengurangi ketidakhadiran di sekolah,
6.mencegah timbulnya efek samping pengobatan asma,
7.meminimalkan penggunaan agonis beta-2 (obat antiasma), dan
8.mencegah kematian karena asma.
  1. Pengobatan untuk serangan asma
Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda
Mencegah terjadinya asma dapat dilakukan mulai dari rumah dengan menjauhkan anak dari Alergen. seperti debu,serpih atau bulu binatang, spora jamur. Cuaca (panas / d ingin ). zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat, perhiasan, logam dan jam tangan


Hal-hal yang perlu dicermati oleh penderita asma atau keluarganya sebagai berikut:
1.Kenali gejala-gejala makin memberatnya serangan asma,
2.Pada penderita asma persisten sedang sampai berat atau pernah mengalami serangan asma akut
    yang berat, perlu memantau penyakitnya melalui peak flow meter (PFM).
3.Pada penderita asma perlu memiliki rencana pengobatan secara tertulis yang harus diikuti
    sewaktu mendapat serangan berat dan yang mempunyai riwayat serangan asma persisten sedang
    sampai berat dan yang mempunyai riwayat serangan asma berat.
4.Segera mencari pertolongan jika terjadi hal-hal berikut ini:
a.Mendapat serangan asma berat,
b.Pengobatan tidak cepat memberikan respons atau perbaikan hanya bertahan sebentar,
c.Kondisi asma terus memburuk.
5.Menyimpan obat untuk mengatasi serangan asma akut, seperti tablet kortikosteroid, agonis beta-
    aerosol, serta alat penunjang lainnya, seperti spacer dan nebulizer.
6. Bila terjadi gejala tak perlu panik, (terutama pada anak),
*minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih hangat untuk diminum.
* Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
* Jika tidak ada perbaikan, segera bawa penderita ke petugas kesehatan atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat
     Hal-hal yang dapat dilakukan di rumah jika terjadi serangan asma, sebagai berikut:
1.Dampingi penderita. Tenangkan dan berikan petunjuk posisi duduk atau posisi lain yang
   membuatnya nyaman.
2.Buka atau longgarkan pakaian yang mengganggu pernapasan.
3.Jika ada, berikan oksigen 1-2 ltr per menit.
4.Usahakan agar ruangan cukup mengandung oksigen, dengan membuka jendela atau ventilasi
    udara (tetapi penderita jangan sampai terkena angin langsung).
5.Berikan obat sesuai dengan petunjuk dokter.
 6.Dalam keadaan darurat (tidak ada obat), penderita dapat dipandu untuk menghirup uap air panas
    yang diberi garam dapur.
7.Berikan minum air hangat yang banyak agar lendir yang kental dapat cair dan mudah
   dikeluarkan.
8.Jika serangan sudah reda, gantilah pakaian yang basah oleh keringat.
v     Mengobati masalah lain
Apabila diketemukan penderita asma disertai dengan penyakit lain, maka diberikan  pengobatan sesuai indikasi, dengan  tetap mengutamakan rehidrasi. Tidak ada obat yang aman dan efektif untuk menghentikan asma.
7.  Cara pengobatan :
Sambil melanjutkan obat yang sekarang sudah biasa Anda minum, setidaknya untuk sementara, maka di anjurkan mencoba hal-hal di bawah ini.
1)             Pelajarilah makanan-makanan yang memicu kambuhnya asma Anda dan hindarilah. Apabila banyak zat gizi yang memicunya maka perlu dilakukan desensitisasi dimana tubuh Anda dilatih makan sedikit-sedikit, tapi kontinyu bahan yang menyebabkan alergi tersebut sehingga lama-kelamaan tubuh akan terbiasa. Hal ini untuk menjaga agar Anda tidak terlalu banyak pantang makanan sehingga menjadi kekurangan zat gizi yang akan melemahkan
daya tahan tubuh . Tapi untuk melakukan ini mintalah pertimbangan dokter Anda.
2) Obat yang biasa diberikan adalah:
-           Obat luar: gosok dada dengan minyak badam manis atau yang sejenis, yaitu minyak pala atau minyak kayu putih, usahakan ini setiap malam baik dikala kambuh maupun tidak. Oleskan pula di cekungan antara jakun dengan tulang dada.
-           Obat minum: 1 sendok teh bubuk jahe dituang dalam secangkir minuman teh hijau ditambah 1 sendok teh madu sebagai pemanis. Diminum hangat-hangat kuku sebelum tidur malam.
-           Pengalaman baru bagi saya, yaitu bisa diberikan Propolis kaps 2 X sehari @ 1 kap. Propolis yang menurut pengalaman saya bisa menjarangkan kekambuhan. Makin jarang kambuh Anda makin jarang minum obat asthma yang tentu akan meminimalkan efek samping dan mengurangi biaya.
-           Juga berikan anti oksidan kuat karena dalam berbagai penelitian juga terbukti bahwa sebagian penyakit asthma adalah karena pengaruh intervensi radikal bebas.

Contoh SAP

CONTOH SAP PERAWATAN PAYUDARA PADA MASA MENYUSUI

Masalah : Gangguan Pengeluaran ASI
Pokok Bahasan : Perawatan Pada Ibu Post Partum
Sub Pokok Bahasan : Perawatan Payudara Pada Masa Menyusui
Sasaran :
Waktu : 15 menit
Tanggal : 9 Mei 2009
Tempat : Ruang Anggrek

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan , klien mampu memahami tentang perawatan payudara pada masa menyusui.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan klien dapat :
a. Menyebutkan pengertian payudara
b. Menyebutkan kapan kita dapat melakukan perawatan payudara
c. Meyebutkan alat yang digunakan dalam perawatan payudara
d. Menjelaskan cara perawatan payudara pada ibu post partum

III. Materi Penyuluhan
a. Pengertian Payudara
b. Waktu melakukan perawatan payudara
c. Alat yang digunakan dalam perawatan payudara
d. Cara perawatan payudara pada ibu post partum

IV. Metode Pembelajaran
a. Metode : Ceramah dan diskusi
b. Langkah-langkah kegiatan
1. Kegiatan pra pembelajaran
a) Mempersiapkan materi, media dan tempat
b) Kontrak waktu
2. Kegiatan membuka pembelajaran
a) Memberi salam
b) Perkenalan
c) Menyampaikan pokok bahasan
d) Menjelaskan tujuan
e) Apersepsi
3. Kegiatan inti
a) Penyuluh memberikan materi
b) Sararan menyimak materi
c) Sasaran mengajukan pertanyaan
d) Penyuluh menjawab pertanyaan
4. Kegiatan menutup pembelajaran
a) Melakukan post test (memberi pertanyaan secara lisan)
b) Menyimpulkan materi
c) Memberi salam

V. Media dan Sumber
Media : Leaflet
Sumber : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1993.Asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga. Depkes RI :Jakarta.

VI. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir-butir pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian payudara
b. Sebutkan kapan kita dapat melakukan perawatan payudara
c. Sebutkan alat apa saja yang digunakan dalam perawatan payudara
d. Jelaskan cara perawatan payudara pada ibu post partum


VII. Materi Penyuluhan
A. Pengertian payudara
Payudara adalah pelengkap organ reproduksi wanita dan bisa mengeluarkan air susu
B. Waktu melakukan perawatan payudara
Perawatan payudara dapat dilakukan pada saat kehamilan dan (ante natal) dimana dimulai pada usia kehamilan 4 atau 6 bulan, dan pada saat setelah melahirkan (post partum)

C. Cara perawatan payudara setelah melahirkan (post partum)
Cara perawatannya yaitu bisa dilakukan sambil ibu duduk dibangku atau bisa juga saat ibu sebelum mau mandi sambil berdiri, sebelum memulai kita harus terlebih dahulu mempersiapkan sedikit peralatan seperti :
- Handuk 2 buah
- Waslap 2 buah
- Waskom 2 buah masing-masing berisi air hangat dan air dingin
- Kapas minimal 4 buah
- Minyak kelapa/baby oil
- Tempat sampah
- 3 buah peniti
- Mangkok plastic untuk menampung air susu
Caranya yaitu :
- Menempatkan handuk didaerah pundak ibu dan satunya lagi dibawah payudara lalu disatukan dengan yang dipundak, kalau perlu jepit dengan peniti agar tidak jatuh.
- Dekatkan tempat untuk menampung air susu, kalu-kalu ada airv susu yang menetes pada saat pengurutan nanti, bila perlu ditampung pada mangkok plastic
- Kompres putting susu dengan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil selama kurang lebih 5 menit, setelah itu bersihkan daerah aerola dan putting susu dengan menggunakan kapas tadi, lalu buang kapas kotor ketempat sampah.
- Licinkan kedua tangan dengan minyak lalu tempatkan kedua telapak tangan tadi diatas kedua payudara.
- Pengurutan 1
Lakukan pengurutan, arah pengurutan dimulai kearah atas kemudian kesamping, telapak tangan kiri dan telapak tangan kanan kearah sisi kanan. Selanjutnya diteruskan kearah bawah samping. Lakukan pengurutan ini sebanyak 15-30 kali.
Selanjutnya letakkan kedua telapak tangan disalah satu payudara bagian bawahnya edengan posisi telapak tangan yang satu diatas dan yang satu dibawah (posisi bertumpuk). Lalu digerakkan secara bergantian keatas sambil menyentuh sedikit payudara dan dilepas perlahan-lahan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.
Dilanjutkan dengan arah garukan yang terakhir adalah melintang yaitu tempatkan kedua telapak tangan dibawah kedua payudara kiri dan kanan, kemudian secara bersamaan digerak-gerakan keatassambil menyentuh sedikit payudara dan dilepas perlahan-lahan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.
- Pengurutan II
Salah satu tangan menopang payudara sedang tangan yang lainnya mengurut payudara dari pangkal menuju putting susu dengan tangan dikepalkan. Lakukanlah sebanyak 15-30 kali.
- Pengurutan III
Satu payudara dan telapak tangan menopang yang lainnya mengatur payudara dari pangkal menuju ke putting susu. Lakukanlah secara bergantian pada payudara kiri dan kanan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.
- Pengurutan IV
Merangsang payudara dengan mengompreskan air hangat dan air dingin secara bergantian dengan memakai waslap, dilakukan sebanyak 15-30 kali. Bisa juga dilakukan oleh ibu pada saat mandi dikamar mandi dengan menggunakan Waskom kecil berisi air hangat diguyur atau diciprat-cipratkan ke payudara dan untuk air dinginnya bisa dilakukan saat ibu mandi dengan air dingin. Selanjutnya dikeringkan dengan handuk dan alat-alat yang dipakai dibereskan
Pakailah BH khususu untuk menyusui bayi (BH yang menyangga payudara)
Penting ;
 Jangan membersihkan putting susu dengan sabun atau alcohol karena dapat menyebabkan putting susu lecet/sakit.
 Perawatan dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi.

Jumat, 14 Oktober 2011

Perbedaan Antara ADN Dengan ARN

SIFAT YANG MEMBEDAKAN
ADN
ARN
Gula yang menyusun Deoksiribosa Ribosa
Bentuk normal ds den ss
ds = double stranded
ss = single stranded

ss
Basa PURIN
Basa PIRIMIDIN

Guanin, Adenin
Timin, Sitosin
Guanin, Adenin
Urasil, Sitosin

Jenis/macam Hanya satu Ada tiga : - ARN duta
- ARN transport
- ARN ribosorn
Tempat Inti Inti Sitoplasma dan Ribosom
Kadar Tetap Berubah, tergantung aktifitas sintesis protein
URUTAN SINTESIS PROTEIN

1. TRANSKRIPSI - ss-ADN membentuk ss-ARN yaitu ARN-duta yang membawa informasi genetik
untuk sintesa protein.

2. FASE INISIASI - ARN-duta sampai di ribosom dan ARN-r mengkode asam amino sesuai dengan
informasi genetik yang dibawa ARN-d. ARN-t membawa asam amino yang sesuai
ke ribosom.

3. FASE TRANSLASI ~ ARN-d sebagai "cetakan" mulai bekerja menterjemahkan kode triplet (kodon) yang sesuaidengan antikodon pada ARN-t.

4. FASE ELONGASI ~ ARN-d menggabungkan asam amino - asam amino yang sesuai menjadi protein.

S. FASE TERMINASI ~ kodon yang berisi "NONSENSE CODE" akan bertindak sebagai terminator (penghen-tianproses).

Kadang-kadang terjadi kesalahan dalam membaca kodon sehingga salah menterjemah asam amino ~ protein yangdihasilkan salah ~ menimbulkan kelainan.

Misalnya ANEMIA karena hemoglobin mengandung asam amino VALIN atau LISIN, seharusnya hemoglobin yangnormal mengandung ASAM GLUTAMAT.

Kode genetika dipelajari oleh NIRENBERG dan KHORANA.

Genetika Modern

Sebagai substansi hereditas sekarang dikenal sebagai asam nukleat yaitu :

• ADN (Deoxiribose Nucleic Acid).
• ARN (Ribose Nucleic Acid).

DNA
terdiri dari dua pita yang saling terpilin (Double Stranded DNA = DS-DNA) Þ dikenal dengan istilah "DOUBLE HELIX" yang modelnya pertama kali dibuat oleh JAMES D. WATSON (Amerika Serikat) dan FRANCIS CRICK (Inggris) tahun 1953, diperbaiki modelnya oleh WILKINS.

Jika DNA melakukan TRANSKRIPSI bentuknya adalah SINGLE STRANDED (SS-DNA). DNA tersusun dari banyak sekali NUKLEOTIDA.

BATU "NUKLEOTIDA" TERDIRI DARI

- Satu molekul gula (dalam hal ini adalah "deoksiribosa" atau "ribosa").
- Satu molekul fosfat.
- Satu molekul basa nitrogen (basa nitrogen terdiri dari dua jenis yaitu)
a. PURIN Þ ADENIN dan GUANIN.
b. PIRIMIDIN Þ TIMIN, SITOSIN dan URASIL.

Satu molekul gula dan satu molekul basa disebut "NUKLEOSIDA"
       


Hereditas ada Manusia

Seperti diketahui kromosom ada dua jenis yaitu AUTOSOM dan GONOSOM, jadi penyakit genetik pada manusia juga ada dua sebab yaitu :

- Disebabkan oleh kelainan autosom.
- Disebabkan oleh kelainan gonosom.
Determinasi seks pada manusia juga ditentukan oleh kromosom X dan Y. Karena jumlah kromosom manusia adalah khas yeitu 46 buah (23 pasang) yang terdiri dari 22 pasang autosom dan 1 pasang gonosom, maka formula kromosom manusia adalah

- Untuk laki-laki adalah 46, XY atau dapat ditulis juga 44 + XY.
- Untuk wanita adalah 46, XX atau dapat ditulis juga 44 + XX.

Rasio untuk dapat memperoleh anak laki-laki atau anak perempuan adalah sama yaitu 50% atau (0,5).

Penyakit genetik yang disebabkan autosom pada manusia biasanya "bersifat resesif" artinya dalam keadaan homozigot resesif baru menampakkan penyakit misalnya :

- Albinisma,
- Polidaktili,
- Gangguan mental,
- Diabetes mellitus,
- dsb.

Ada pula penyakit yang disebabkan karena mutasi autosom, misalnya:

- SINDROMA DOWN (MONGOLID SYNDROME = TRISOMI 21)
-.——> + autosom no.21
- SINDROMA PAATAU (TRISOMI 13) ——> + autosom no.13
- SINDROMA EDWARDS (TRISOMI18) ——> +autosom no.18
- SINDROMA "CRI-DU-CHAT" ——> delesi no. 5

Penyakit genetik yang disebatkan gonosom :

- Kelainan formula kromosom (disebabkan peristiwa non-disjunction).
misalnya: ,
a. SINDROMA TURNER (45,XO).
b. SINDROMA KLINEFELTER (47,XXY; 48,XXXY).
c. SINDROMA SUPERFEMALE/TRIPPLE-X atau TRISOMI X (47,XXX).
d. SUPERMALE (47,XYY).

- Karena pautan seks (Sex linkage)
a. TERPAUT KROMOSOM X (resesif)
yaitu buta warna (hijau dan merah) dan
Hemofilia ——> pada laki-laki bersifat "ALL OR NONE".

b. TERPAUT KROMOSOM Y (resesif hanya pada laki-laki)
misalnya "HAIRY-PINA" (hipertrikosis).

Peristiwa alel ganda pada manusia ——> golongan darah.

AUGUST WEISMAN ——> peristiwa SELEKSI dengan percobaan
pemotongan ekor tikus sampai 20 generasi,ekor tetap panjang.

APLIKASI EUTENIKS ——> adalah perbaikan sosial melalui pengubahan
lingkungan.

APLIKASI EUGENETIKA ——> adalah perbaikan sosial melalui penggunaan prinsip-prinsip hereditas.

Mutasi

MUTASI
adalah perubahan gen dari bentuk aslinya ——> individu yang mengalami mutasi disebut MUTAN.
JENIS-JENIS MUTASI
- MUTASI KROMOSOM
yaitu perubahan susunan atau jumlah dari kromosom yang menyebabkan perubahan sifat individu lazim disebut ABERASI
- MUTASI GEN
yaitu perubahan gen dalam kromosom (letak dan sifat) yang menyebab-kan perubahan sifat individu tanpa perubahan jumlah dan susunan kromosomnya lazim disebut MUTASI saja.
Sarjana yang mempelajari mutasi adalah HERMAN MULLER (murid Morgan).
Mutasi pada tumbuhan dipelajari oleh HUGO DE VRIES.
SEBAB-8EBAB MUTASI
MUTASI ALAM
misalnya disebabkan sinar kosmis, radioaktif alam yang umumnya bersifat resesif dan merugikan.

MUTASI BUATAN
misalnya dengan sinar X.

Kromosom Gen

KROMOSOM
adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). Kromosom adalah KHAS bagi makhluk hidup.

GEN adalah "substansi hereditas" yang terletak di dalam kromosom.

Gen bersifat antara lain :
- Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom.
- Mengandung informasi genetika.
- Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel.
Sepasang kromosom adalah "HOMOLOG" sesamanya, artinya mengandung lokus gen-gen yang bersesuaian yang disebut ALELA.

LOKUS adalah lokasi yang diperuntukkan bagi gen dalam kromosom.
ALEL GANDA (MULTIPLE ALLELES) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus yang sama.
Dikenal dua macam kromosom yaitu:

1. Kromosom badan (Autosom).
2. Kromosom kelamin / kromosom seks (Gonosom).

THOMAS HUNT MORGAN
adalah ahli genetika dari Amerika Serikat yang menemukan bahwa faktor-faktor keturunan (gen) tersimpan dalam lokus yang khas dalam kromosom.

Percobaan untuk hal ini dilakukan pada lalat buah (Drosophila melanogaster) dengan alasan sebagai berikut:

- Cepat berkembang biak,
- Mudah diperoleh dan dipelihara,
- Cepat menjadi dewasa (umur 10 - 14 hari sudah de~wasa),
- Lalat betina bertelur banyak,
- Hanya memiliki 4 pasang kromosom, sehingga mudah diteliti.

Hipotesis Mendel

• Tiap sifat organisma hidup dikendalikan oleh sepasang "faktor
keturunan".
Pada waktu itu Mendel belummenggunakan istilah "gen".

• Tiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif
sesamanya, kedua bentuk alternatif disebut pasangan ALELA.

• Satu dari pasangam alela itu dominan dan menutup alela yang resesif
bila keduanya ada bersama-sama.

• Pada pembentukan "gamet" alela akan memisah, setiap gamet
menerima satu faktor alela tersebut c dikenal sebagai HUKUM
PEMISAHAN MENDEL
atau PRINSIP SEGREGASI SECARA BEBAS.

INDIVIDU MURNI mempunyai dua alela yang sama (homozigot), alel
dominan diberi simbol huruf besar sedang alel resesif huruf keciL

GENOTIP adalah komposisi faktor keturunan (tidak tampak secara fisik).
FENOTIP adalah sifat yang tampak pada keturunan.

Pada hibrida atau polihibrida berlaku PRINSIP BERPASANGAN SECARA BEBAS.
RATIO FENOTIP (F2) HIBRIDA NORMAL MENURUT MENDEL
Monohibrida3: 1 (Hukum Dominasi penuh) n= 1, jumlah gamet = 2
Dihibrida 9: 3: 3: 1n= 2, jumlah gamet = 4
Trihibrida 27: 9: 9: 9: 3: 3 : 3: 1 n= 3, jumlah gamet = 8
Polihibrida (3:1)n n= n, jumlah gamet = 2n
(n) = jenis sifat berbeda (hibridanya).
Intermediat 1 : 2 : 1 ——> sifat "SAMA DOMINAN"; percobaan pada bunga Antirrhinum majus.
BACK CROSS ——> perkawinan antara F2 dengan salah satu indukaya.
TEST CROSS ———> perkawinan antara F2 dengan induk atau individu yang homozigot resesif

PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL
Sebenarnya masih mengikuti hukum Mendel ———> alel berinteraksi.

Dikenal beberapa bentulc ———> Ratio fenotip F2)
1. INTERAKSI PASANGAN ALELA pada varitas ayam ——> 9 : 3 : 3 : 1
2. POLIMERI (Nielson-Echle) pada varitas gandum ——> 15 : 1
Polimeri pada manusia misalnya peristiwa pigmentasi kulit.
3. KRIPTOMERI pada tanaman "pukul empat" (Mirabilis jalapa)
percobaan pada Linaria maroccana ———> 9 : 3 : 4
4. EPISTASIS & HIPOSTASIS pada varitas gandum———> 12 : 3 : 1
5. KOEPISTASIS pada Lathyrusodoratus ———> 9 : 7
(Lathyrus odoratus = varitas ercis yang berbiji manis)
POLIMERI
adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri tetapi mempengaruhi bagian yang same dari suatu organisme.

KRIPTOMERI
adalah pembastaran heterozigot dengan adanya sifat yang "tersembunyi" (Kriptos) yang dipengaruhi oleh suatu keadaan, pada bunga Linaria maroccana adalah pH air sel !!

EPISTASIS

adalah faktor pembawa sifat yang menutup pemunculan sifat yang lain sekalipun sifat tersebut dominan

HIPOSTASIS

adalah faktor yang tertutupi oleh faktor lain.

ATAVlSME

adalah sifat yang hipostasis pada suatu keturunan yang pada suatu seat muncul kembali (reappearence).

Anabolisme

Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

1. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan).

Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.

Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.
Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan energi cahaya matahari, dapat dilakukan percobaan Ingenhousz.

2. Pigmen Fotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung kloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari.
Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di stroma.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain :
1. Gen :
bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki
klorofil.
2. Cahaya :
beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya,
tanaman lain tidak memerlukan cahaya.
3. Unsur N. Mg, Fe :
merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
4. Air :
bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.

Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2 tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2 akan bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH20.

CO2 + 2 NADPH2 + O2 ————> 2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2

Ringkasnya :
Reaksi terang :2 H20 ——> 2 NADPH2 + O2
Reaksi gelap :CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2
atau
2 H2O + CO2 ——> CH2O + O2
atau
12 H2O + 6 CO2 ——> C6H12O6 + 6 O2

3. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.

Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri).
Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus
1. Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
4.1. Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
Gliserol + asam lemak ———> lemak.
4.2. Sintesis Lemak dari Protein:
Protein ————————> Asam Amino
protease

Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piravat ———> Asetil Ko-A.

Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk lemak.

Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.

5. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.

Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.