Pengantar
Membuat tempat tidur bersih dan nyaman adalah tanggung jawab perawat. Hal ini memerlukan observasi yang sering untuk menjamin laken tetap bersih, kering dan bebas kerutan. Perawat biasanya merapikan tempat tidur setelah klien mandi, sembari klien mandi atau saat klien keluar untuk menjalani pemeriksaan diagnostik, namun hal ini tidak mutlak sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing klien dan kebijakan rumah sakit.
Pengertian
Bed making/merapikan tempat tidur adalah mengganti alat tenun kotor dengan alat tenun yang bersih pada tempat tidur klien.
Ada dua macam bed making :
Dengan klien diatas tempat tidur
Tanpa klien diatas tempat tidur
Tujuan
1. Untuk memberikan lingkungan yang bersih
2. Untuk mencega/menghindari iritasi kulit dengan menciptakan alas tempat tidur dan selimut yang bebas dari kotoran/lipatan
3. Untuk meningkatkan gambaran diri dan harga diri klien dengan menciptakan tempat tidur yang bersih, rapi dan nyaman
4. Untuk mengontrol penyeberan mikroorganisme
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan bed making
1. Ikuti prinsip asepsis dengan menjaga laken yang kotor jauh dari pakain perawat
2. Untuk menghindari penyebaran mikroorganisme, jangan pernah mendekatkan linen pada kipas angin
3. Jangan pernah letakkan linen yang kotor dilantai untuk mencegah infeksi
4. Jika linen bersih menyentuh lantai, segera ganti
5. Gunakan bodi mekanik yang sesuai selama bedmaking
6. Privasi, kenyamanan dan keamanan klien adalah penting saat bed making
Daftar pustaka
Lemone, priscillia., Lilis, Carol., Taylor, Carol. 1997. Fundamental of Nursing : The Art and Science of Nursing Care. Philadelpihia ; JB Lippincott Company
Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 1993. Fundamentals of Nursing : Concepts, Process and Practice. St. Luis : Mosby Year Book
CHECKLIST Ketrampilan “Bed Making” dengan klien diatas tempat tidur
Nama Siswa :
Nomor Siswa :
No. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3
I. Tahap Pre Interaksi
1. Cek catatan klien terutama yang berhubungan dengan pergerakan dan posisi
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat : laken besar, stik laken, alas/perlak, selimut, sarung bantal, bak/ember alat tenun kotor
II Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan yang akan dilakukan pada klien
III Tahap Kerja
3 Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya
4 Menanyakan keluhan utama klien
5 Memulai tindakan dengan cara yang baik
6 Sediakan privasi bagi klien
7 Susun peralatan dan letakkan pada kursi di samping tempat tidur klien
8 Turunkan penghalang tempat tidur. Atur tinggi tempat tidur pada posisi yang memudahkan perawat bekerja. Atur posisi klien, bila perlu angkat bantal
9 Miringkan klien ke arah yang berlawanan dengan posisi perawat
10 Lepaskan lipatan alat tenun yang terdapat di bawah kasur dari kepala ke kaki tempat tidur. Lipat alat tenun tersebut ke arah klien, pertama-tama stik, perlak kemudian laken besar. Lipat sampai ke bawah bokong klien, punggung dan bahunya. Bila perlak akan dipakai kembali, jangan melipatnya.
11 Letakkan alat tenun bersih ditengah kasur, arah memanjang
a. Laken besar dibawah perlak, stik laken diatas perlak
b. Buka lipatan laken besar ke arah perawat berdiri hingga menutupi separuh dari tempat tidur, kemudian lipat/masukan laken pada ujung, kepala dan kaki tempat tidur ke bawah kasur
c. Tarik alat tenun dengan tepat sehingga tidak terdapat lipatan pada bagian tengahnya
12 Bentuk sudut pada kepala tempat tidur dan kaki tempat tidur
a. Angkat ujung laken sebelah atas dan bentuk segi tiga dengan satu sisi tempat tidur dari ujung laken paralel dengan ujung tempat tidur.
b. Lipat bagian laken yang terdapat di sebelah bawah kasur
c. Menurunkan ujung yang lainnya, masukan ke bawah kasur
d. Lakukan hal yang sama pada kaki tempat tidur
13 Buka lipatan perlak dan stik laken ke arah perawat berdiri kemudian lipat bagian yang menjuntai ke lantai ke bawah kasur. Lakukan dengan rapi
14 Pasang penghalang tepat tidur dan pindah ke sisi lain kemudian turunkan penghalang tempat tidur tersebut
15 Bantu klien bergeser ke posisi lain
16 Lepas alat tenun yang kotor di bawah kasur dengan cara menggulung dengan permukaan kotor di dalam. Masukan ke dalam bak alat tenun kotor
17 Buka lipatan alat tenun yang bersih dari kepala ke kaki
18 Bentuk sudut laken seperti nomor 7
19 Buka lipatan perlak seperti nomor 8
20 Pasang selimut pada dada klien, beritahu klien untuk memegang ujung selimut yang kotor. Kemudian perawat menarik lipatan selimut ke arah kaki tempat tidur dan klien menahan pegangan di ujung selimut
21 Masukan sisi selimut di kaki tempat tidur ke bawah kasur
22 Ganti sarung bantal
23 Angkat kepala klien dan letakkan bantal di bawahnya
24 Kembalikan klien pada posisi semula dan pasang side rail kembali
25 Buka tirai
26 Kembalika alat-alat pada tempatnya
II Tahap Terminasi
27 Evaluasi hasil yang dicapai (obyektif dan subyektif)
28 Beri reinforcement positif pada klien
29 Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu, tempat)
30 Mengakhiri pertemuan dengan cara yang baik
31 Cuci tangan
V Dokumentasi
Keterangan
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tapi tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna
Nilai : Jumlah tindakan yang dikukan X 100%
Jumlah tindakan total
Siswa dinyatakan lulus bila nilai ≥75% dari total nilai seluruh tindakan
Dompu,.......................
Penguji
(.........................................)
HAND WASHING (CUCI TANGAN)
Pengertian
Cuci tangan adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat atau petugas kesehatan dimana kita mengalirkan air dari ujung-ujung jari samapai siku dengan menggunakan alat atau bahan dari sabun atau desinfektan lainnya
Ada dua macam cuci tangan :
Cuci tangan tidak steril (prinsip bersih)
Cuci tangan steril
Tujuan
1. Untuk menghilangkan mikroorganisme yang didapat dari pasien, pengunjung atau petugas tenaga kesehatan lain.
2. Untuk melaksanakan tindakan dalam proses operasi
3. Untuk melaksanakan tindakan menolong persalinan
4. Untuk melaksanakan tindakan menjahit luka pada kasus gawat darurat
5. Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan keperawatan
Perawat mencuci tangan apabila :
1. Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan keperawatan
2. Setelah kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi
3. Sebelum dan sesudah memberikan asuhan keperawatan
4. Sebelum istirahat, minum & makan atau setelah dinas
5. Sebelum menyiapkan dan memberikan obat
6. Sebelum bersentuhan dengan alat-alat steril
Pasien mencuci tangan apabila :
1. Sebelum makan
2. Setelah BAB/BAK
3. Setelah tangan berhubungan dengan bagian-bagian yang terinfeksi
Petugas Kesehatan mencuci tangan apabila :
1. Sebelum dan sesudah menyentuh pasien
2. Setelah menyentuh alat-alat yang digunakan pasien
3. Sebelum menggunakan benda / alat yang steril
Pengunjung mencuci tangan apabila :
1. Setelah menyentuh pasien yang terinfeksi
2. Sesudah menyentuh alat-alat yang terkontaminasi
3. Sebelum memberi makan pasien
Alat / Bahan :
1. Cuci tangan dengan prinsip bersih
a. Sabun
b. Air yang mengalir atau 2 baskom berisi air ( 1 baskom air bersih dan 1 baskom lainnya berisi air dengan bahan desinfektan )
c. Handuk kering pada tempatnya
2. Cuci tangan steril
a. Cairan desinfektan (hibiscrub)
b. Tempat cuci tangan dan wastwfelnya
c. Handuk kering dan steril
d. Alat untuk menggosok kuku yang telah dimasukan kedalam tempat yang telah berisi formalin cair
e. Hand scoen (sarung tangan)
Cara Memakai Sarung Tangan ada 3 Langkah :
1. Cara membuka
Bukalah sarung tangan dengan hati-hati, jamgan sampai tersentuh benda atau apa saja yang tidak steril
Membuka dengan memegang pinggir sarung tangan bagian dalam
2. Cara memakai
Peganglah sarung tangan sesuai dengan tangan yang dimaksud
Masukan jari-jari tangan pelan-pelan sambil jari agak menekuk
Masukan jari-jari tangan sesuai dengan tempatnya
Setelah masuk semua jari-jari tangan, dorong ke bawah dengan jari-jari lurus, sedangkan tangan lain menarik ke arah lengan atas
3. Cara melepas
Masukan ibu jari pada sarung tangan yang berlawanan
Tarik kearah bawah dengan pelan-pelan sampai sarung tangan lepas
Letakkan sarung tangan pada tempatnya
CHECKLIST Ketrampilan Keperawatan “Cuci Tangan dengan Prinsip Bersih dan Cuci Tangan Steril
Nama Siswa :
Nomor Siswa :
No. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3
A. CUCI TANGAN DENGAN PRINSIP BERSIH
I. Tahap Pre Interaksi
1. Siapkan alat-alat meliputi
a. Sabun cair atau hibiscrub
b. Air yang mengalir atau 2 baskom berisi air
c. Handuk kering pada tempatnya
d. Menjelaskan tujuan cuci tangan bila perlu
II. Prosedur Cuci tangan
Melaksanakan prosedur sesuai dengan ketentuan
2. Lepas jam tangan, cincin/ perhiasan lainnya. Gulung lengan baju hingga diatas siku
3. Periksa tangan apakah ada perlukaan atau lecet
4. Buka kran air sesuai dengan sistem pembuka tang digunakan
5. Basuh tangan setinggi lengan bawah dengan air mengalir
6. Letakkan antiseptic / sabun ditelapak tangan & gosok ke dua telapak tangan
7. Gosok ke dua punggung tangan
8. Gosok sela-sela jari tangan
9. Gosok ke dua buku-buku jari tangan bergantian
10. Gosok ke dua ibu jari tangan bergantian
11. Gosok ke dua ujung jari tangan bergantian
12. Gosok ke dua pergelangan tangan bergantian
13. Membilas tangan, pergelangan tangan di bawah air bersih yang mengalir selama 1-3 menit
14. Tutup keran dengan tissu, kassa, siku, lutut atau kaki sesuai tempat kran yang ada
15. Keringkan tangan dengan menggunakan handuk kering
B Cuci Tangan Steril
I Tahap Pra Interaksi
1. Siapkan alat-alat meliputi
a. Cairan desinfektan (hibiscrub)
b. Tempat cuci tangan dan wastwfelnya
c. Celemek
d. Handuk kering dan steril
e. Alat untuk menggosok kuku yang telah dimasukan kedalam tempat yang telah berisi formalin cair
f. Baju operasi
g. Hand scoen (sarung tangan)
2. Lihat kembali persiapan alat dan sarana apakah sudah komplit atau belum
3. Lepas jam tangan, cincin/ perhiasan lainnya. Gulung lengan baju hingga diatas siku
4. Periksa tangan apakah ada perlukaan atau lecet
5. Buka kran air sesuai dengan sistem pembuka tang digunakan
6. Basuh tangan setinggi lengan bawah dengan air mengalir
7. Letakkan antiseptic / sabun ditelapak tangan & gosok ke dua telapak tangan
8. Gosok ke dua punggung tangan
9. Gosok sela-sela jari tangan
10. Gosok ke dua buku-buku jari tangan bergantian
11. Gosok ke dua ibu jari tangan bergantian
12. Gosok ke dua ujung jari tangan bergantian
13. Gosok ke dua pergelangan tangan bergantian
14. Membilas tangan, pergelangan tangan di bawah air bersih yang mengalir selama dan pertahankan posisi tangan lebih tinggi dari siku
15. Amati kuku-kuku tangan. Bersihkan dengan pembersih kuku
16. Ulangi langkah 5 – 13 sebanyak 3 kali
17. Gunakan handuk steril untuk mengeringkan tangan mulai dari jari-jari ke siku lakukan gerakkan melingkar
18. Tutup kran , tangan tidak boleh menyentuh kran jadi gunakan tissu, kassa sesuai dengan sistem pembukanya
19. Keringkan tangan dengan menggunakan handuk kering
20. Pakai baju operasi (bila akan mengasisteni dokter bedah)
21. Keringkan tangan dengan handuk steril
22. Letakkan handuk bekas dipakai pada tempat yang telah disediakan
23. Pakai sarung tangan
C Memakai Sarung Tangan
Pakai sarung tangan sesuai prosedur dengan prinsip septik dan aseptik, meliputi
24. Cara membuka
25. Cara memakai
26. Cara melepas
Keterangan
3 = tidak dilakukan
4 = dilakukan tapi tidak sempurna
5 = dilakukan dengan sempurna
Nilai : Jumlah tindakan yang dikukan X 100%
Jumlah tindakan total
Siswa dinyatakan lulus bila nilai ≥75% dari total nilai seluruh tindakan
Dompu,.......................
Penguji
(.........................................)
KEBERSIHAN DIRI
Pengantar
Membuat tempat tidur bersih dan nyaman adalah tanggung jawab perawat. Hal ini memerlukan observasi yang sering untuk menjamin laken tetap bersih, kering dan bebas kerutan. Perawat biasanya merapikan tempat tidur setelah klien mandi, sembari klien mandi atau saat klien keluar untuk menjalani pemeriksaan diagnostik, namun hal ini tidak mutlak sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing klien dan kebijakan rumah sakit.
Pengertian
Bed making/merapikan tempat tidur adalah mengganti alat tenun kotor dengan alat tenun yang bersih pada tempat tidur klien.
Ada dua macam bed making :
Dengan klien diatas tempat tidur
Tanpa klien diatas tempat tidur
Tujuan
5. Untuk memberikan lingkungan yang bersih
6. Untuk mencega/menghindari iritasi kulit dengan menciptakan alas tempat tidur dan selimut yang bebas dari kotoran/lipatan
7. Untuk meningkatkan gambaran diri dan harga diri klien dengan menciptakan tempat tidur yang bersih, rapi dan nyaman
8. Untuk mengontrol penyeberan mikroorganisme
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan bed making
7. Ikuti prinsip asepsis dengan menjaga laken yang kotor jauh dari pakain perawat
8. Untuk menghindari penyebaran mikroorganisme, jangan pernah mendekatkan linen pada kipas angin
9. Jangan pernah letakkan linen yang kotor dilantai untuk mencegah infeksi
10. Jika linen bersih menyentuh lantai, segera ganti
11. Gunakan bodi mekanik yang sesuai selama bedmaking
12. Privasi, kenyamanan dan keamanan klien adalah penting saat bed making
Daftar pustaka
Lemone, priscillia., Lilis, Carol., Taylor, Carol. 1997. Fundamental of Nursing : The Art and Science of Nursing Care. Philadelpihia ; JB Lippincott Company
Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 1993. Fundamentals of Nursing : Concepts, Process and Practice. St. Luis : Mosby Year Book
CHECKLIST Ketrampilan “Bed Making” dengan klien diatas tempat tidur
Nama Siswa :
Nomor Siswa :
No. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3
I. Tahap Pre Interaksi
1. Cek catatan klien terutama yang berhubungan dengan pergerakan dan posisi
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat : laken besar, stik laken, alas/perlak, selimut, sarung bantal, bak/ember alat tenun kotor
II Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan yang akan dilakukan pada klien
III Tahap Kerja
3 Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya
4 Menanyakan keluhan utama klien
5 Memulai tindakan dengan cara yang baik
6 Sediakan privasi bagi klien
7 Susun peralatan dan letakkan pada kursi di samping tempat tidur klien
8 Turunkan penghalang tempat tidur. Atur tinggi tempat tidur pada posisi yang memudahkan perawat bekerja. Atur posisi klien, bila perlu angkat bantal
9 Miringkan klien ke arah yang berlawanan dengan posisi perawat
10 Lepaskan lipatan alat tenun yang terdapat di bawah kasur dari kepala ke kaki tempat tidur. Lipat alat tenun tersebut ke arah klien, pertama-tama stik, perlak kemudian laken besar. Lipat sampai ke bawah bokong klien, punggung dan bahunya. Bila perlak akan dipakai kembali, jangan melipatnya.
11 Letakkan alat tenun bersih ditengah kasur, arah memanjang
a. Laken besar dibawah perlak, stik laken diatas perlak
b. Buka lipatan laken besar ke arah perawat berdiri hingga menutupi separuh dari tempat tidur, kemudian lipat/masukan laken pada ujung, kepala dan kaki tempat tidur ke bawah kasur
c. Tarik alat tenun dengan tepat sehingga tidak terdapat lipatan pada bagian tengahnya
12 Bentuk sudut pada kepala tempat tidur dan kaki tempat tidur
a. Angkat ujung laken sebelah atas dan bentuk segi tiga dengan satu sisi tempat tidur dari ujung laken paralel dengan ujung tempat tidur.
b. Lipat bagian laken yang terdapat di sebelah bawah kasur
c. Menurunkan ujung yang lainnya, masukan ke bawah kasur
d. Lakukan hal yang sama pada kaki tempat tidur
13 Buka lipatan perlak dan stik laken ke arah perawat berdiri kemudian lipat bagian yang menjuntai ke lantai ke bawah kasur. Lakukan dengan rapi
14 Pasang penghalang tepat tidur dan pindah ke sisi lain kemudian turunkan penghalang tempat tidur tersebut
15 Bantu klien bergeser ke posisi lain
16 Lepas alat tenun yang kotor di bawah kasur dengan cara menggulung dengan permukaan kotor di dalam. Masukan ke dalam bak alat tenun kotor
17 Buka lipatan alat tenun yang bersih dari kepala ke kaki
18 Bentuk sudut laken seperti nomor 7
19 Buka lipatan perlak seperti nomor 8
20 Pasang selimut pada dada klien, beritahu klien untuk memegang ujung selimut yang kotor. Kemudian perawat menarik lipatan selimut ke arah kaki tempat tidur dan klien menahan pegangan di ujung selimut
21 Masukan sisi selimut di kaki tempat tidur ke bawah kasur
22 Ganti sarung bantal
23 Angkat kepala klien dan letakkan bantal di bawahnya
24 Kembalikan klien pada posisi semula dan pasang side rail kembali
25 Buka tirai
26 Kembalika alat-alat pada tempatnya
II Tahap Terminasi
27 Evaluasi hasil yang dicapai (obyektif dan subyektif)
28 Beri reinforcement positif pada klien
29 Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu, tempat)
30 Mengakhiri pertemuan dengan cara yang baik
31 Cuci tangan
V Dokumentasi
Keterangan
6 = tidak dilakukan
7 = dilakukan tapi tidak sempurna
8 = dilakukan dengan sempurna
Nilai : Jumlah tindakan yang dikukan X 100%
Jumlah tindakan total
Siswa dinyatakan lulus bila nilai ≥75% dari total nilai seluruh tindakan
Jumat, 09 Mei 2014
BED MAKING
09.46
No comments
0 komentar:
Posting Komentar