Akibat kelainan bentuk
panggul, adakalanya proses persalinan tidak berjalan sesuai harapan. Apa yang
perlu diketahui?
Idealnya, rongga panggul berbentuk pintu
atas yang hampir membulat (bentuk ginekoid)
. Ini memudahkan calon ibu untuk melahirkan. Masalahnya, ada banyak
ibu yang proses persalinannya terhambat dan berlangsung lama gara-gara kelainan
bentuk panggulnya.
Kelainan apa saja?
Ada beberapa
kelainan bentuk panggul. Di antaranya:
•
Bentuk
pintu atas panggul lonjong (bentuk anthropoid
).
•
Bentuk
pintu atas panggul lonjong, dan menyempit di bagian belakang (bentuk platipelloid) .
•
Bentuk
pintu atas panggul hampir berbentuk segitiga (bentuk android ).
Namun, meski bentuk panggul Anda tidak tergolong ideal, bukan berarti Anda
pasti tidak bisa melahirkan secara normal. Sebab, yang juga tidak kalah penting
dalam persalinan adalah ukuran janin Anda. Sesuai atau tidak dengan kapasitas
rongga panggul Anda.
Hati-hati, berdampak
pada ibu
Kelainan pada rongga panggul bisa menyebabkan hambatan dalam proses persalinan,
apalagi bila tidak segera ditangani. Dan, inilah bahaya yang bisa terjadi pada
Anda:
•
Pecah ketuban
Kantung ketuban penting bagi janin, yaitu
sebagai pelindung. Tidak dapat masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul
bisa jadi akibat tidak pasnya ukuran janin dengan kapasitas panggul. Bila janin
Anda terlalu besar, kantung ketuban mungkin saja pecah sebelum persalinan atau
pada awal proses persalinan. Hal ini mengundang masuknya kuman, karena jalan
lahir sudah mulai membuka.
Catatan: Kuman bisa
masuk ke dalam sistem peredaran darah janin, lalu ke tubuh Anda. Selain
terinfeksi, jiwa janin dan Anda juga terancam.
•
Rahim robek
Bila kontraksi berjalan normal, masuknya
kepala janin ke jalan lahir bisa saja terhambat. Akibatnya, tekanan kepala yang
seharusnya mengarah ke arah jalan lahir dapat berubah arah. Ke mana saja? Ke
depan (bagian depan rahim dan kandung kemih), samping atau belakang.
Catatan . Pada saat
persalinan, dinding rahim bagian bawah (arah jalan lahir), amat tipis dan
terbatas daya regangnya. Bila kondisi ini tidak segera ditangani, rahim bisa
robek.
Janin juga berisiko
Inilah beberapa dampak kelainan bentuk panggul terhadap lahirnya
janin:
•
Kekurangan oksigen
Pecahnya ketuban sebelum persalinan atau
sebelum kepala janin masuk ke jalan lahir bisa mengakibatkan infeksi dan juga
membuat tali pusat terjepit. Apalagi bila posisi tali pusat terletak di antara
dinding rahim dan kepala, bahu, atau lutut janin.
Catatan: Terjepitnya
tali pusat dapat mengakibatkan aliran makanan dan oksigen ke janin terganggu.
Nyawa janin pun terancam.
•
Tekanan pada kepala
Rongga panggul yang terlalu sempit untuk
dilalui kepala janin memungkinkan terjadinya tekanan antara kepala janin dengan
tulang panggul ibu. Akibatnya, kepala janin bisa tertekan.
Catatan: Setiap
tekanan pada kepala janin akan membuat aliran oksigen ke otak terganggu. Bila
ini berlangsung lama, sangat berbahaya bagi janin Anda.
Bisa dilakukan
persalinan percobaan
Ada pendapat,
wanita dengan tubuh lebih pendek cenderung memiliki rongga panggul yang kecil
pula. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan wanita dengan tinggi badan
normal juga memiliki rongga panggul yang kecil. Jadi, benarkah kelainan panggul
tidak bisa dideteksi sebelumnya?
Tidak benar. Kondisi panggul yang tidak normal sudah dapat diketahui melalui
pemeriksaan rutin yang dilakukan penolong persalinan, entah dokter maupun
bidan, selama kehamilan atau persalinan.
Cuma, ketidakseimbangan antara ukuran janin
dengan panggul yang normal mungkin saja baru diketahui pada saat proses
persalinan. Mengapa? Besar kepala janin dan kelenturan tulang-tulang kepala
janin sangat bervariasi. Walau berat lahir bayi Anda sama dengan bayi lain,
ukuran kepalanya belum tentu sama. Juga, meski bentuk dan ukuran panggul Anda
normal, kapasitasnya bisa berbeda-beda. Sebab, ini lagi-lagi tergantung pada
tulang-tulang dan jaringan pada daerah panggul. Apa jalan ke luarnya?
Dalam proses persalinan dikenal istilah
persalinan percobaan. Hanya saja, ini khusus dilakukan pada anak
pertama. Dari sini, dokter dapat memantau berhasil tidaknya kepala janin
melewati panggul dengan menggunakan skala tertentu. Selain itu, dokter akan
memutuskan apakah persalinan normal bisa diteruskan atau tidak, tanpa
membahayakan Anda dan janin.
Bila rongga panggul ternyata tidak bisa dilewati janin, diperlukan tindakan
untuk mengeluarkan janin dengan segera. Bantuan berupa alat bantu (seperti
vakum atau tang) serta induksi, tidak bisa banyak membantu. Jadi, satu-satunya
tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah operasi
caesar.
Nia L.T.
Konsultasi ilmiah: dr.
Dwiana Okviyanti, Sp.OG, POGI Jaya/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Boks 1:
Ada Lima Penyebab
•
Gizi kurang baik selama masa pertumbuhan . Akibatnya,
pertumbuhan tulang dan rongga panggul jadi kurang sempurna.
•
Penyakit tulang . Contohnya, penyakit
rakitis yang diderita sejak kanak-kanak maupun setelah dewasa. Penyakit tulang
bisa mengubah bentuk panggul dan menyempitkan rongga bagian dalamnya.
•
Kelumpuhan . Bila salah satu kaki tidak dapat
digunakan dengan sempurna, mau tidak mau berat tubuh dipikul oleh kaki
yang sehat. Akibatnya, panggul bisa tumbuh miring.
•
Tumor . Adanya tumor pada tulang panggul dapat mengubah bentuk panggul
dan menyebabkan sempitnya jalan lahir.
•
Kecelakaan . Tulang di tubuh bagian belakang yang
mengalami cedera bisa mengubah bentuk panggul, apalagi bila pengobatan tidak
sempurna.
Boks 2:
Pemeriksaan
untuk Menentukan Normal Tidaknya Persalinan
•
Fisik: Melalui rabaan tangan pada perut ibu. Tujuannya, mengetahui
sejauh mana bagian terbawah janin masuk ke dalam rongga panggul.
•
Periksa dalam: Memasukkan jari ke dalam
vagina dan memeriksa panggul bagian dalam secara klinis.
•
Ultrasonografi (USG): Untuk mengetahui ukuran
dan taksiran berat janin.
Boks 3:
Kamus Istilah
•
Vakum: Alat berupa pengisap yang digunakan untuk mengeluarkan bayi.
•
Tang : Alat yang terbuat dari logam dan bentuknya menyerupai dua
sendok besar. Digunakan untuk menjepit kepala janin saat menolong persalinan.
•
Induksi: Memasukkan cairan khusus ke tubuh untuk
merangsang kontraksi.
•
Rakitis: Penyakit tulang yang disebabkan kekurangan
vitamin D atau kekurangan sinar ultraviolet.
Kelainan Bentuk Panggul,
Bisa Hambat Persalinan
Akibat kelainan bentuk panggul, adakalanya proses persalinan
tidak berjalan sesuai harapan. Apa yang perlu diketahui?
Idealnya,
rongga panggul berbentuk pintu
atas yang hampir membulat (bentuk ginekoid) . Ini memudahkan calon ibu
untuk melahirkan. Masalahnya, ada banyak ibu yang proses persalinannya
terhambat dan berlangsung lama gara-gara kelainan bentuk panggulnya.
Kelainan apa saja?
Ada beberapa kelainan bentuk panggul.
Di antaranya:
• Bentuk pintu atas panggul lonjong (bentuk anthropoid
).
• Bentuk pintu atas panggul lonjong, dan menyempit di bagian
belakang (bentuk platipelloid) .
• Bentuk pintu atas panggul hampir berbentuk segitiga (bentuk android ).
Namun, meski bentuk panggul Anda
tidak tergolong ideal, bukan berarti Anda pasti tidak bisa melahirkan secara
normal. Sebab, yang juga tidak kalah penting dalam persalinan adalah ukuran
janin Anda. Sesuai atau tidak dengan kapasitas rongga panggul Anda.
Hati-hati, berdampak pada ibu
Kelainan pada rongga panggul bisa
menyebabkan hambatan dalam proses persalinan, apalagi bila tidak segera
ditangani. Dan, inilah bahaya yang bisa terjadi pada Anda:
• Pecah ketuban
Kantung
ketuban penting bagi janin, yaitu sebagai pelindung. Tidak dapat masuknya
kepala janin ke dalam rongga panggul
bisa jadi akibat tidak pasnya ukuran janin dengan kapasitas panggul. Bila janin Anda terlalu
besar, kantung ketuban mungkin saja pecah sebelum persalinan atau pada awal
proses persalinan. Hal ini mengundang masuknya kuman, karena jalan lahir sudah
mulai membuka.
Catatan: Kuman bisa masuk ke dalam sistem
peredaran darah janin, lalu ke tubuh Anda. Selain terinfeksi, jiwa janin dan
Anda juga terancam.
• Rahim robek
Bila
kontraksi berjalan normal, masuknya kepala janin ke jalan lahir bisa saja
terhambat. Akibatnya, tekanan kepala yang seharusnya mengarah ke arah jalan
lahir dapat berubah arah. Ke mana saja? Ke depan (bagian depan rahim dan
kandung kemih), samping atau belakang.
Catatan . Pada saat persalinan, dinding rahim
bagian bawah (arah jalan lahir), amat tipis dan terbatas daya regangnya. Bila
kondisi ini tidak segera ditangani, rahim bisa robek.
Janin juga berisiko
Inilah beberapa dampak kelainan
bentuk panggul terhadap lahirnya
janin:
• Kekurangan oksigen
Pecahnya
ketuban sebelum persalinan atau sebelum kepala janin masuk ke jalan lahir bisa
mengakibatkan infeksi dan juga membuat tali pusat terjepit. Apalagi bila posisi
tali pusat terletak di antara dinding rahim dan kepala, bahu, atau lutut janin.
Catatan: Terjepitnya tali pusat dapat mengakibatkan
aliran makanan dan oksigen ke janin terganggu. Nyawa janin pun terancam.
• Tekanan pada
kepala
Rongga
panggul yang terlalu sempit untuk dilalui kepala janin
memungkinkan terjadinya tekanan antara kepala janin dengan tulang panggul ibu. Akibatnya, kepala janin bisa
tertekan.
Catatan: Setiap tekanan pada kepala janin akan
membuat aliran oksigen ke otak terganggu. Bila ini berlangsung lama, sangat
berbahaya bagi janin Anda.
Bisa dilakukan persalinan percobaan
Ada pendapat,
wanita dengan tubuh lebih pendek cenderung memiliki rongga panggul yang kecil pula. Meski begitu,
tidak tertutup kemungkinan wanita dengan tinggi badan normal juga memiliki
rongga panggul yang kecil. Jadi,
benarkah kelainan panggul tidak
bisa dideteksi sebelumnya?
Tidak benar. Kondisi panggul yang
tidak normal sudah dapat diketahui melalui pemeriksaan rutin yang dilakukan
penolong persalinan, entah dokter maupun bidan, selama kehamilan atau
persalinan.
Cuma,
ketidakseimbangan antara ukuran janin dengan panggul
yang normal mungkin saja baru diketahui pada saat proses persalinan. Mengapa?
Besar kepala janin dan kelenturan tulang-tulang kepala janin sangat bervariasi.
Walau berat lahir bayi Anda sama dengan bayi lain, ukuran kepalanya belum tentu
sama. Juga, meski bentuk dan ukuran panggul
Anda normal, kapasitasnya bisa berbeda-beda. Sebab, ini lagi-lagi tergantung
pada tulang-tulang dan jaringan pada daerah panggul.
Apa jalan ke luarnya?
Dalam
proses persalinan dikenal istilah persalinan percobaan. Hanya saja, ini
khusus dilakukan pada anak pertama. Dari sini, dokter dapat memantau berhasil
tidaknya kepala janin melewati panggul
dengan menggunakan skala tertentu. Selain itu, dokter akan memutuskan apakah
persalinan normal bisa diteruskan atau tidak, tanpa membahayakan Anda dan
janin.
Bila rongga panggul ternyata
tidak bisa dilewati janin, diperlukan tindakan untuk mengeluarkan janin dengan
segera. Bantuan berupa alat bantu (seperti vakum atau tang) serta induksi,
tidak bisa banyak membantu. Jadi, satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah ini adalah operasi caesar.
Nia L.T.
Konsultasi ilmiah: dr. Dwiana Okviyanti,
Sp.OG, POGI Jaya/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Boks
1:
Ada Lima Penyebab
• Gizi kurang baik
selama masa pertumbuhan .
Akibatnya, pertumbuhan tulang dan rongga panggul
jadi kurang sempurna.
• Penyakit tulang . Contohnya, penyakit rakitis yang
diderita sejak kanak-kanak maupun setelah dewasa. Penyakit tulang bisa mengubah
bentuk panggul dan menyempitkan
rongga bagian dalamnya.
• Kelumpuhan . Bila salah satu kaki tidak dapat
digunakan dengan sempurna, mau tidak mau berat tubuh dipikul oleh kaki
yang sehat. Akibatnya, panggul
bisa tumbuh miring.
• Tumor . Adanya tumor pada tulang panggul dapat mengubah bentuk panggul dan menyebabkan sempitnya jalan
lahir.
• Kecelakaan . Tulang di tubuh bagian belakang
yang mengalami cedera bisa mengubah bentuk panggul,
apalagi bila pengobatan tidak sempurna.
Boks 2:
Pemeriksaan untuk Menentukan Normal
Tidaknya Persalinan
• Fisik: Melalui rabaan tangan pada perut ibu.
Tujuannya, mengetahui sejauh mana bagian terbawah janin masuk ke dalam rongga panggul.
• Periksa dalam: Memasukkan jari ke dalam vagina dan
memeriksa panggul bagian dalam
secara klinis.
• Ultrasonografi
(USG): Untuk
mengetahui ukuran dan taksiran berat janin.
Boks 3:
Kamus Istilah
• Vakum: Alat berupa pengisap yang digunakan
untuk mengeluarkan bayi.
• Tang : Alat yang terbuat dari logam dan
bentuknya menyerupai dua sendok besar. Digunakan untuk menjepit kepala janin
saat menolong persalinan.
• Induksi: Memasukkan cairan khusus ke tubuh
untuk merangsang kontraksi.
• Rakitis: Penyakit tulang yang disebabkan
kekurangan vitamin D atau kekurangan sinar ultraviolet.
|
||
|
||
|
||
1. Ada
dugaan disproporsi atau ketidaksesuaian besar bayi dan ukuran panggul ibu.
Khususnya jika ukuran bayi besar, sedangkan panggul ibu sempit. Biasanya
bayi berbobot 4 kg ke atas sulit dilahirkan secara normal. Selain kepala
tidak bisa memasuki rongga panggul, ukuran bahu bayi yang juga lebar
menghambat bayi turun ke panggul.
2. Kelainan
panggul, karena trauma kecelakaan yang merusak bentuk panggul. Kondisi ini
boleh jadi kurang ideal bagi ibu untuk melahirkan secara normal.
3. Ibu
memiliki riwayat penyakit perusak panggul, seperti TBC tulang, rakhitis, atau
polio. Bakteri TBC tulang mampu merusak bentuk panggul, menjadi bengkok
ataupun tidak beraturan.
4. Kelainan
letak bayi, misalnya posisi wajah bayi yang langsung menghadap jalan lahir.
Posisi yang benar, adalah ubun-ubun bayilah yang menghadap jalan lahir.
|
||
Ada
dua cara mengukur panggul:
|
||
|
||
Pemeriksaan
Rontgen
Dilakukan
dengan cara memotret panggul ibu, menggunakan alat rontgen. Selama pemotretan
ibu diminta duduk, persis seperti tindakan rontgen pada anggota tubuh lain,
hanya saja intensitas cahaya yang digunakan lebih rendah. Hasil foto
dianalisa untuk mengetahui ukuran panggul. Bahkan aneka kelainan letak bayi
pun sebetulnya bisa terdeteksi dengan cara ini. Dibanding pengukuran
secara klinis, pengukuran dengan alat rontgen menghasilkan data yang lebih
terperinci mengenai diameter pintu panggul.
|
||
|
||
Ukuran
panggul rata-rata dan terkategori normal:
|
0 komentar:
Posting Komentar