STIKES MATARAM

STIKES MATARAM

Jumat, 16 November 2012

EKSTRAKSI VAKUM



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Laterbelakang
Melahirkan merupakan sesuatu yang di tunggu seseorang yang sedang hamil, banyak ditemukan proses persalinan yang lama pada ibu hamil saat melahirkan. Keadaan ini sangat menyiksa ibu dan beresiko pada kematian bayi. Permasalahan ini bisa diatasi dengan muncunya alat yang dapat mempercepat proses persalinan yaitu dengan Vacum..
Selama berabad-abad berbagai alat yang mempunyai rancangan mirip klem telah digunakan untuk membantu kelahiran janin, namun selama 300 tahun telah berkembang ide yang memanfaatkan prinsip traksi bantuan vacuum sebagai suatu metode yang membantu usaha ekspulsi dari ibu.konsep ini berawal dari penggunaan vacum untuk reduksi fraktur depresi kranium pada awal 1600 an. Tanpa memperhatikan desain cawan vacum, pemeliharaan terpenting adalah keberhasilan memelihara kevacuman.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Agar penulis dan pembaca mengetahui apa yang disebut dengan Ekstraksi Vacum
2.      mengetahui alat-alat ekstraksi vacum
3.      Mengetahui teknik tindakan Ekstraksi Vacum
4.      Mengetahui keuntungan tindakan Ekstraksi Vacum
5.      Mengetahui kerugian dari tindakan Ekstraksi Vacum
6.      Mengetahui hal-hal yang harus diperhatian dalam tindakan Ekstraksi Vacum
7.      Mengetahui bahaya-bahaya dari tindakan Ekstraksi Vacum
8.      Mengetahui masalah keperawatan pada ibu post ekstraksi vacum


BAB II
ISI

A.        Pengertian
Ektraksi Vacum adalah persalinan janin dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan negative pada kepalanya dengan menggunakan ekstraktor vakum ( ventouse ) dari malstrom.
Alat yang umumnya digunakan adalah vacum ekstraktor  dari malmstrom.prinsip dari cara ini adalah bahwa kita mengadakan suatu vacum ( tekanan negative ) melalui suatu cup pada kepala bayi. Dengan demikian akan timbul kaput secara artivisiil dan cup akan melekat erat pada kepala bayi.
Pengaturan tekanan harus di turunkan secara perlahan-lahan untuk menghindarkan kerusakan pada kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan pada otak bayi dan supaya timbul caput succedaneum.

B.        Alat-alat Ekstraksi Vacum


1.         Mangkok ( cup )
Mangkok ini dibuat untuk membuat kaputsuksedeniu buatan sehingga mangkuk dapat mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk yang terbuat dari baha logam dan plastic. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastic kurang traumatis disbanding dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai dengan 6 cm. pada punggung mangkuk terdapat:
Ø   Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik
Ø Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa penghubung
Ø   Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin ( point of direction )
Pada vacuum bagian depan terdapat logam/ plastic yang berlubang untuk menghisap cairan atau udara.
2.         Rantai Penghubung
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk denga pemegang.
3.         Pipa Penghubung
Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan negative.pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negative mangkuk dengan botol.
4.         Botol
Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang mungkin ikut tersedot ( air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll )
Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :
w   Saluran manometer
w   Saluran menuju ke mangkuk
w   Saluran menuju ke pompa penghisap
5.         Pompa penghisap
Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik

C.        Teknik Tindaka Ekstraksi Vacum
1.  ibu dalam posisi litotomi dan dilakukan disinfeksi daerah genetalia ( vulva toilet ). Sekitar vulva ditutup dengan kain steril
2.  setelah semua alat ekstraktor terpasang, dilakukan pemasangan mangkuk dengan tonjolan petunjuk dipasang di atas titik petunjuk kepala janin. Pada umumnya dipakai mangkuk dengan diameter terbesar yang dapat dipasang.
3.  dilakukan penghisapan dengan tekanan negative -0,3 kg/cm2 kemudian dinaikkan -0,2 kg /cm2 tiap 2 menit sampai mencapai -0,7 kg/cm2. maksud dari pembuatan tekanan negative yang bertahap ini supaya kaput suksedaneum buatan dapat terbentuk dengan baik
4.  dilakukan periksa dalam vagina untuk menemukan apakah ada bagian jalan lahir atau kulit ketuban yang terjepit diantara mangkuk dan kepala janin.
5.  bila perlu dilakukan anastesi local, baik dengan cara infiltrasi maupun blok pudendal untuk kemudian dilakukan episiotomi.
6.  bersamaan dengan timbulnya his, ibu dipimpin mengejan dan ekstraksi dilakukan dengan cara menarik pemegang sesuia dengan sumbu panggul. Ibujari dan jari telunjuk serta jari tanan kiri operator menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala janin. Selama ekstraksi ini, jari-jari tangan kiri operator tersebut, memutar ubun-ubun kecil menyesuaikan dengan putaran paksi dalam. Bila ubun-ubun sudah berada di bawah simfisis, arah tarikan berangsur-angsur dinaikan ( keatas ) sehingga kepala lahir. Setelah kepala lahir, tekanan negative dihilangkan dengan cara membuka pentil udara dan mangkuk kemudian dilepas. Janin dilahirkan seperti pada persalinan normal dan plasenta umumnya dilahirkan secara aktif.



D.        Keuntungan Tindakan Ekstraksi Vacum
Ø Cup dapat dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau kurang dari demikian mengurangi frekwensi SC
Ø Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat di pasang di belakang kepala, samping kepala ataupun dahi.
Ø Tarikan tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala tidak dapat dipaksakan melalui jalan lahir. Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan sendirinya.
Ø Cup dapat di pasang meskipun pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan 8-9 cm, untuk mempercepat pembukaan.untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu sehingga kepala menekan pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah robekan cervik. Di samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk menghindari kemungkinan timbulnya perdarahan pada otak.
Ø Vacum ekstraktor dapat juga dipergunakan untuk memutar kepala dan mengadakan  fleksi kepala ( missal pada letak dahi ).
E.        Kerugian Tindakan Ekstraksi Vacum
Kerugian dari tindakan fukum adalah waktu yang diperlukan untuk pemasanga cup sampai dapat ditarik relative lebih lama ( kurang lebih 10 menit ) cara ini tidak dapat dipakai apabila ada indikasi untuk melahirkan anak dengan cepat seperti misalnya pada fetal distress ( gawat janin ) alatnya relative lebih mahal disbanding dengan forcep biasa.

F.         Yang Harus Diperhatikan Dalam Tindakan Ektraksi Vacum
w  Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar
w  Penurunan tekanan harus berangsur-angsur
w  Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam
w  Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan
w  Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar
( diameter 7 cm )
w  Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi
w  Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature

G.       Bahaya-Bahaya Tindaka Ekstraksi Vacum
Ø  Terhadap Ibu
Robekan bibir cervic atau vagina karena terjepit kepala bayi dan cup
Ø  Terhadap Anak
Perdarahan dalam otak. Caput succedaneum artificialis akan hilang dalam beberapa hari,







Masalah Keperawatan
Ø  Gangguan pemenuhan ADL
Ø  Nyeri akut
Ø  Resti infeksi

Diagnosa Keperawatan
Ø  Gangguan pemenuhan ADL b.d kelemahan fisik
Ø  Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas jaringan
Ø  Resti infeksi b.d luka jahitan perinium

Intervensi Keperawatan
Ø   Gangguan pemenuhan ADL b.d kelemahan fisik
w  Bimbing pasien melakukan ROM pasif sebelum melakukan ROM aktif dua kali sehari
w  Ajarkan anggota keluarga cara-cara untuk membantu dalam ADL
w  Ajarkan pasien atau keluarga untuk merencanakan  atau melakukan ADL
w  Berikan umpan balik positif untuk pencapaian hal-hal kecil dalam perawatan diri
w  Identifikasi sumber-sumber dalam sistem dukungan sosial pasien, dan pada masyarakat yang lebih luas, yang dapat membantu dalam memenuhi ADL diluar batas kemampuan pasien
Ø  Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas jaringan
w  Berikan informasi tentang berbagai strategi untuk menambah penurunan rasa nyeri ( relaksasi, petunjuk imageri )
w  Ajarkan atau awasi pasien menggunakan strategi yang dipilih untuk menambah penurunan rasa nyeri
w  Ajarkan pasien untuk memakai daftar harian dari nyeri dan aktifitas untuk menentukan apa yang mencetuskan atau mengurangi rasa nyeri
w  Memberikan perhatian terhadap penggunaan bahasa untuk menggambarkan rasa nyeri dan kedalamannya.

Ø  Resti infeksi b.d luka jahitan perinium
w  Ajarkan pasien untum memilih makanan yang tinggi kalori, tinggi protein, tinggi vitamin. Makanan tersebut dapat meningkatkan penyembuhan dan regenerasi selularserta memproduksi limfosit
w  Ikuti langkah-langkah untuk pencegahan gangguan integritas kulit
w  Cuci tangan selalu sebelum kontak dengan pasien
w  Ganti balut 2 kali sehari























BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Ekstraksi vacuum adalah persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan negative ( sedot ) pada kepala dengan menggunakan ekstraktor vacuum ( ventouse ) dari maelstrom.
Model persalinan yang dibantu ini hanya menimbulkan sedikit trauma pada jaringan ibu. Laserasi kulit kepala dan cepal hematoma merupakan komplikasi utama pada penggunaan alat ini, namun mayoritas penyulit tersebut adalah akibat seleksi yang buruk dan pemaksaan persalina pervaginan dengan segala resiko.
Traksi pada vakum yang menempel pada kepala saat melewati perineum dapat lebih mengendalikan distensi perineum, dan bahkan dapat menghindari perlunya episiotomi.

B.     Saran
Diharapka setelah membaca makalah ini kita sebagi perawat mampu melakukan tindakan vacuum ekstraksi sesuai denganprosedur keperawatan yang sudah ditetapkan.












DAFTAR PUSTAKA




w  Azzawi Al Farogk. ( 1991 ). Teknik Kebidanan Penerbit Buku Kedokteran. EGC
w  Bagian Obstetri dan Genokologi. (1997). Ilmu Fantom Bedah Obstetri. Semarang: FKUI
w  Purnawan J. Atiek SS. Husna A. (1982). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta:FKUI



PATWAYS
PERSALINAN: kelelahan ibu, partus tak maju,gawat janinyang ringan , toksemia gravidarum,rutur uteri immien, kala II. Dengan persentasi kepala belakang.
 

0 komentar:

Posting Komentar